Trenggalek, Ainews.id – Program ketahanan pangan terus menjadi prioritas utama TNI–Polri bersama pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Komitmen tersebut tampak nyata di lapangan melalui peran aktif para Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang terjun langsung mendampingi petani di berbagai daerah. Salah satunya dilakukan oleh Babinsa Koramil 0806-06/Gandusari Serka Edi Purwanto bersama Bhabinkamtibmas Aipda Imam Nawawi yang bergotong royong melaksanakan panen padi di lahan tadah hujan milik Kelompok Tani (Poktan) Budi Mulia, Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Minggu (2/11/2025).
Kegiatan panen tersebut menjadi simbol keberhasilan kerja keras petani sekaligus wujud sinergi nyata antara aparat keamanan dan masyarakat dalam mendukung kemandirian pangan daerah. Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber air, lahan tadah hujan di Gandusari menjadi bukti semangat pantang menyerah para petani untuk tetap menjaga produktivitas pertanian.
Babinsa Serka Edi Purwanto menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam pendampingan petani merupakan bagian dari tugas pokok Babinsa dalam membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Kami bersama Bhabinkamtibmas selalu hadir di tengah petani, mulai dari masa olah lahan, penanaman, hingga panen. Tujuannya agar hasil panen maksimal dan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Aipda Imam Nawawi menuturkan bahwa kegiatan panen bersama ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antara aparat dan warga. “Kami ingin masyarakat merasa bahwa TNI–Polri bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan,” tuturnya.
Ketua Poktan Budi Mulia, Sukatno, mengapresiasi pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Menurutnya, kehadiran aparat di lapangan memberikan motivasi sekaligus pengetahuan baru bagi para petani. “Kami merasa sangat terbantu. Selain semangat gotong royong, mereka juga memberikan bimbingan teknis agar kami bisa menanam lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.
Hasil panen kali ini dinilai menggembirakan. Meskipun lahan yang digunakan merupakan lahan tadah hujan, para petani berhasil meningkatkan produktivitas dibandingkan musim sebelumnya. Keberhasilan ini tidak lepas dari pola tanam yang menyesuaikan kondisi cuaca serta pendampingan intensif dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas selama proses bercocok tanam.
Program ketahanan pangan yang digagas TNI–Polri sejatinya merupakan bagian dari strategi nasional untuk mengantisipasi potensi krisis pangan global. Melalui pendampingan di tingkat desa, aparat berupaya memastikan ketersediaan bahan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat. Sinergi seperti ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong antara aparat dan warga desa.
Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., dalam keterangannya menegaskan bahwa jajarannya akan terus berkomitmen mendukung ketahanan pangan daerah. “Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Karena itu, kami dorong para Babinsa untuk selalu aktif mendampingi petani agar hasil pertanian lebih produktif dan berdaya saing,” tegasnya.
Lebih lanjut, Letkol Roy menilai bahwa kolaborasi antara TNI–Polri, pemerintah daerah, dan kelompok tani merupakan kekuatan besar dalam menjaga kemandirian pangan. “Kami ingin kehadiran aparat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga membantu rakyat agar hidup sejahtera,” ujarnya menambahkan.
Panen bersama di Desa Gandusari menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghasilkan dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Di tengah dinamika ekonomi dan tantangan perubahan iklim, kerja sama erat antara petani, aparat, dan pemerintah menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Dari Gandusari, semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi daerah lain untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia dari desa menuju negeri.





