MADIUN, BUSERJATIM.COM GROUP – Babinsa Kelurahan Pikangbango Koramil 0803-15/Kartoharjo, Sertu Gogot Subiyanto, melaksanakan siaga dan pemantauan terhadap situasi bencana yang disebabkan oleh luapan air dari Sungai Piring, pada Jumat (6/12) malam. Kejadian ini bermula ketika intensitas hujan yang cukup deras mengguyur kawasan Madiun, mengakibatkan volume air sungai meningkat pesat. Tumpukan bambu yang terbawa arus dan tersangkut di jembatan menghalangi aliran air, sehingga menyebabkan terjadinya luapan. Babinsa setempat segera turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan memastikan keselamatan warga di daerah terdampak.
Diperkirakan ketinggian air yang meluap mencapai 20 cm hingga 40 cm, yang menggenangi sebagian jalan dan permukiman penduduk di sekitar RT 21 dan RT 18. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, namun sejumlah kendaraan yang melintas di area tersebut sempat terhambat, dan beberapa rumah penduduk tergenang air dalam jumlah terbatas. Babinsa bersama warga setempat bahu-membahu untuk mengamankan barang-barang berharga dan memberikan bantuan sementara kepada warga yang terdampak.
Sebagai bagian dari tugasnya, Sertu Gogot Subiyanto segera turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan atas kondisi yang terjadi. Ia juga berkoordinasi dengan aparat kelurahan dan perangkat setempat untuk memberikan peringatan dini kepada warga dan mencegah dampak yang lebih parah. Selain itu, Babinsa turut mengingatkan agar warga yang berada di daerah yang rawan terkena dampak genangan segera waspada dan mengambil langkah-langkah antisipasi.
Sertu Gogot Subiyanto tidak hanya mengandalkan pemantauan secara langsung, namun juga aktif berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menindaklanjuti penanganan dan pembersihan bambu yang menyumbat saluran aliran air di jembatan. Upaya ini dilakukan agar aliran sungai dapat kembali normal dan mengurangi potensi terjadinya banjir lebih lanjut.
Meskipun ketinggian air tidak mencapai level yang membahayakan, siaga dan kewaspadaan tetap diperlukan untuk mencegah dampak yang lebih besar. Dalam situasi ini, kehadiran Babinsa seperti Sertu Gogot Subiyanto sangat penting untuk memberikan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat. Kolaborasi antara aparat TNI, pemerintah setempat, dan warga diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini dengan cepat dan mengurangi risiko bencana yang lebih besar.